SIGI, Celebespos.com – Sejumlah awak media cetak maupun online ditolak oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sigi dan tidak diperbolehkan meliput agenda debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Sigi yang digelar di salah satu hotel di Kota Palu, Rabu (25/11/2020).
Sedikitnya dua media cetak dan satu media online yaitu masing-masing Harian Mercusuar, Harian Sulteng Raya dan www.corongsigi.com yang dilarang masuk ke areal debat kandidat dengan alasan tidak membawa undangan dan bukan media yang bekerjasama dengan KPU Sigi.
Wartawan Sulteng Raya, Fery Fadli menyayangkan pihak KPU Sigi yang menolak mereka masuk ke ruangan debat kandidat atas faktor tersebut. “Kami kecewa karena tidak diberi akses masuk meliput hanya karena tidak membawa undangan dan bukan media yang bekerjasama dengan KPU Sigi. Padahal media kami kredible meski tidak termasuk media yang diajak kerjasama oleh KPU Sigi,” ungkap Fery.
Pembatasan ini pun disayangkan oleh Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu, Iqbal. Dihubungi via ponsel, Iqbal mengaku harusnya pembatasan ini tidak perlu terjadi. Menurutnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan pihak KPU Sigi agar tetap bisa mengakomodir awak media yang tidak memiliki undangan.
“Pada prinsipnya setiap awak media memiliki hak yang sama untuk meliput apapun yang sifatnya ranah publik. Apalagi debat kandidat seperti ini. Namun tetap harus dicari tahu juga apa alasan pihak KPU Sigi melarang. Perlu ada keterbukaan dan komunikasi yang baik soal hal ini,” sambung Iqbal.
Sementara itu secara terpisah Ketua KPU Sigi, Hairil saat dikonfirmasi membenarkan terkait pembatasan tersebut. Hairil mengaku terpaksa membatasi akses awak media untuk meliput debat kandidat itu karena adanya aturan pembatasan jumlah peserta menyangkut potensi penularan Covid-19.
“Kami minta maaf ke teman-teman media, bukan maksud kami melarang meliput. Tapi kami juga dibatasi oleh aturan soal protokol kesehatan terkait Covid-19. Olehnya, pembatasan jumlah peserta ini berdampak ke jumlah awak media yang diizinkan meliput. Maka berdasarkan hasil kesepakatan pleno bahwa yang bisa masuk hanyalah yang memiliki undangan,” tanggap Hairil melalui ponsel.
Selain itu, katanya ruangan yang sempit juga mempengaruhi jumlah peserta yang diizinkan masuk. “Ruangan yang digunakan sekarang jauh lebih kecil dibanding saat debat kandidat yang pertama. Sementara kami juga harus patuh dengan standar protokol Covid-19. Olehnya, secara kelembagaan kami memohon maaf atas ketidaknyamanan teman-teman media,” tutupnya.
Penulis : Misbah / Harian Koran Mercusuar