BERITA

Kankemenag Palu Turunkan Pokjaluh di Lapas Petobo

579
×

Kankemenag Palu Turunkan Pokjaluh di Lapas Petobo

Sebarkan artikel ini

PALU, Celebes pos.com – Kantor Kementerian Agama Kota Palu melalui penyuluh agama siap melakukan bimbingan rohani terhadap narapidana (napi) di Lapas, hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palu (Kakankemenag) Nasruddin L.Midu, dalam pertemuannya bersama Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II A Petobo, Gamal Bardi belum lama ini diruang kerja Kakankemenag Kota Palu.

Nasruddin yang didampingi Kasubbag TU, Irsan dan Kepala Seksi Bimais Isnaini mengatakan, pihaknya sangat antusias bisa berperan dalam pembinaan rohani di Lapas Kelas II A tersebut, apalagi pihaknya memiliki Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh).

“Kami akan selalu siap dan Alhamdulillah punya banyak personel untuk program tersebut” kata Nasruddin.

Pihaknya lanjutnya, akan mengklasifikasi penghuni Lapas, yang berminat baca tulis Qur’an nanti akan disiapkan tenaga untuk itu, Kemudian mungkin ada kelompok yang membutuhkan pengkajian fiqih ibadah, dan siraman rohani bagi para napi.

Nasruddin berharap apa yang menjadi inisiatif antara dua lembaga berbeda kementerian tersebut bisa berkesinambungan. “Saya berharap apa yang menjadi keinginan bersama ini kedepannya tertuang kedalam MoU,” ungkapnya.

Kakankemenag Palu berterima kasih atas kunjungan dan rencana kerjasama semoga apa yang di rencanakan menjadi catatan amal dan keberkahan buat semua.

Sementara itu Gamal selaku Kalapas Kelas II A Petobo mengatakan, pihaknya bersyukur karena mendapatkan apresiasi dan sambutan yang hangat. Pihaknya berharap, Kankemenag bisa berperan banyak dalam pembinaan napi dalam lapas.

sebab kata dia, tidak bisa dipungkiri, dalam persolan pembinaan rohani sangat banyak berpengaruh terhadap perbaikan moral para napi.
“Kami bersyukur dengan peluang ini, selama ini banyak mantan napi yang kekurangan “bekal agama” saat keluar, dengan tidak memiliki kerja dan kurangnya bekal keimanan bisa jadi akan memunculkan masalah baru dimasyarakat,” ungkap Gamal.

Namun, sesuai dengan data saat berlaku asimilasi di masa pandemi, tingkat kejahatan yang dilakukan oleh mantan napi cenderung menurun.
“Dari sekian yang mendapatkan asimilasi rumah, saat ini yang mengulangi tindak pidana diangka 23 orang, hanya nol koma sekian persen,” ungkapnya.

Senada dengan Kalapas, Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan, Informasi dan Komunikasi Kanwil Kemenkumham Sulteng, Darwis berharap, agar para penuyuluh agama mampu membawa perubahan yang berarti bagi para napi.

Menurut Darwis, kegiatan rohani di lapas sendiri saat ini sudah cukup maksimal, mulai dari program pengajian, marawis, baca kitab dan lain-lain, akan tetapi peran pihak lain utamanya Kemenag merupakan hal yang sangat positif bagi perbaikan moral para napi.
“Saya berharap ada kehidupan dan keteduhan di Lapas,” tutur Darwis. WA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *