BERITA

Akademisi Untad Ini Sebut Sesar Palu Koro Bergetar di Wilayah Aktif

1315
×

Akademisi Untad Ini Sebut Sesar Palu Koro Bergetar di Wilayah Aktif

Sebarkan artikel ini

FOTO : Akademisi Universitas Tadulako Palu, Abdullah (Dok/Is)

SIGI, Celebespos.com – Kabupaten Sigi adalah salah satu di daerah Provinsi Sulawesi Tengah rawan bencana alam mulai dari gempa bumi, banjir bandan, dan tanah longsor. Pada tahun 2018 lalu, terjadi bencana alam gempa bumi dan likuifaksi yang cukup dahsyat berkekuatan magnitudo 7,4 di wilayah tersebut.

Tercatat ratusan jiwa melayang, di akibatkan tertimpa reruntuhan bangunan hingga terkubur yang diakibatkan oleh bencana likuifaksi di dua wilayah Kabupaten Sigi tepatnya di Desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanambulava dan Desa Jono Oge, Sigi Biromaru.

Adapun bencana alam yang terjadi saat itu, merusak banyak rumah penduduk, bangunan pemerintah hingga fasilitas umum. Selanjutnya pada tahun 2021, berbagai bencana alam banjir bandang dan tanah longsor kembali melanda sejumlah wilayah itu, khususnya di bagian wilayah Marawola, Dolo Barat, Dolo Selatan, Kulawi Raya, hingga baru-baru ini wilayah Palolo.

Bencana alam tersebut tentunya menambah duka dan penderitaan sebagian masyarakat Kabupaten Sigi yang belum lagi pulih dari keterpurukan akibat gempa bumi dan likuifaksi 28 September 2018 silam.

Sigi yang berbatasan langsung dengan Kota Palu daerah Provinsi Sulawesi Tengah, selama ini memang terkenal rawan bencana alam. Setiap musim hujan sering terjadi banjir bandang dan tanah longsor. Selain karena curah hujan yang lebat, juga banyak sungai dangkal. Ditambah lagi struktur tanah labil sehingga mudah terjadi longsor.

Menanggapi hal ini, salah satu akademisi Untad (Universitas Tadulako) Palu yang merupakan pengamat kebencanaan, Abdullah mengungkapkan, sesar Palu Koro sering bergetar di wilayah tersebut.

“Setiap bergetar otomatis dia ganggu kekuatan gunung-gunung di situ sehingga gunung ini, dia semakin banyak retakannya dan setiap hujan deras terjadi air hujan tadi masuk di celah-celah daerah retakan dan membuat daya ikat antara material batu-batu gunung itu lemah sehingga begitu hujan, dia akan jatuh,“ kata Abdullah, pada media ini, di sela-sela kegiatan UKW (Uji Kompetensi Wartawan) yang berlangsung di Best Western Plus Coco Palu, Kamis (30/9/2021) pagi.

Bahkan kata dia, beberapa desa di Kabupaten Sigi, salah satunya Desa Bangga di Kecamatan Dolo Selatan beberapa waktu lalu banjir bandang dan lumpur melanda wilayah itu. Jalan yang menuju Desa Bangga putus total karena banjir bandang memporak-porandakan wilayah itu menyusul intensitas curah hujan meningkat. Selain di Desa Bangga, lanjut Abdullah, juga beberapa desa di Kecamatan Gumbasa dan Kulawi disapu banjir bandang dan menelan korban jiwa seperti yang terjadi di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi beberapa bulan lalu.

Terpisah, Bupati Sigi, Mohamad Irwan saat meninjau lokasi banjir yang terjadi di Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan baru-baru ini bersama rombongan Gubernur Sulawesi Tengah menyampaikan, beberapa hal kepada Gubernur dan satuan kerja terkait untuk dapat membantu pemerintah daerah dalam penanganan banjir dan pengurangan risiko bencana banjir dengan membangun sabo dam atau pengendali saluran atau aliran air sungai sehingga ke depan diharapkan tidak terjadi lagi banjir di beberapa desa di Kabupaten Sigi khususnya Dolo Selatan.

Mohamad Irwan juga mengungkapkan, dirinya bersama Gubernur Rusdy Mastura, segera menemui Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk menyampaikan permohonan pembangunan pemulihan bencana Sigi dan bencana Sulawesi Tengah serta pembangunan infrastruktur yang merupakan prioritas yang telah direncanakan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. (Kar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *