PENDIDIKAN

Mahasiswa Program S2 Universitas Indonesia Timur Sosialisasi Stunting di Desa Korololaki

1873
×

Mahasiswa Program S2 Universitas Indonesia Timur Sosialisasi Stunting di Desa Korololaki

Sebarkan artikel ini

MOROWALI UTARA, Celebespos.com – Mahasiswa Universitas Indonesia Timur Program Pasca Sarjana (S2) melakukan praktek pengabdian masyarakat berupa kegiatan sosialisasi intervensi stunting melalui 5 pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) kepada ibu balita, ibu menyusui dan ibu hamil, warga desa Korololaki, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara (Morut) yang dilangsungkan pada tanggal 17 Desember 2021 lalu.

Universitas Indonesia Timur salah satu perguruan tinggi yang terletak di jalan Rappocini Raya nomor 171-206 dan jalan Abdul Kadir nomor 70 Makassar ini menugaskan mahasiswa program pasca sarjana untuk melakukan pengabdian masyarakat,

“Sosialisasi intervensi stunting melalui 5 pilar STBM ini kami lakukan sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, “ ujar Rismawaty dalam rilis yang diteruskan ke media ini, Rabu (29/12/2021) sore.

Rismawaty adalah ketua kelompok dari mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia Timur yang melakukan tugas akhir. Rismawaty juga menambahkan dorongan pihak kampus sangat besar dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Dan respon pemerintah desa Korololaki sangat baik sehingga sosialisasi ini berjalan lancar. Peserta yang hadir dalam sosialisasi pun aktif saat kegiatan tersebut berlangsung,

Sementara Vita Angriani menambahkan, hasil intervensi dari kegiatan tersebut ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi stunting,

“Berdasarkan hasil intervensi di Lapangan, ternyata bukan hanya faktor lingkungan yg mempengaruhi stunting pada bayi dan balita, akan tetapi beban moral juga berpengaruh besar terhadap kondisi psikis ank. Utamanya kondisi keluarga,“ urai Vita.

Menariknya, dari sosialisasi kegiatan stunting ini, mengapa yang di pilih para mahasiswa pasca sarjana adalah desa Korololaki, sementara desa ini terletak kurang lebih 3 km dari Ibu Kota Kabupaten Morowali Utara yakni Kolonodale.

Sanitasi sudah 100% terpenuhi. Air bersih 100% memenuhi kebutuhan masyarakat. Akan tetapi, Laporan petugas kesehatan (bidan desa) masih ada kasus stunting di desa tersebut. Sehingga timbul pertanyaan, mengapa masih ada stunting?

“Berdasarkan hasil intervensi di Lapangan, ternyata bukan hanya faktor lingkungan yg mempengaruhi stunting pada bayi dan balita, akan tetapi beban moral juga berpengaruh besar terhadap kondisi psikis ank. Utamanya kondisi keluarga,“ ujar Rismawaty

Selanjutnya mahasiswa pasca sarjana lainnya Nurhikmawati, mengatakan, dalam pertumbuhan anak di perlukan vitamin selain asupan gizi yang lengkap, “Dalam penangan stunting bagi balita di perlukan mulvitamin selain asupan gizi yang lengkap sehingga pertumbuhan anak lebih baik dan tidak mudah teserang penyakit,“ ungkapnya.

Menutup pernyataan mahasiswa Program Pasca sarjana, Yeni Kristina Wengku juga menegaskan bahwa Stunting bisa di cegah dengan memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada periode 1000 Hari pertama kehidupan yang artinya sejak anak dalam kandungan hingga berusia 2 tahun yang biasa di sebut periode emas.

Berikut nama-nama mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia Timur yang melaksanakan sosialisasi di desa Korololaki:

Ketua : Rismawaty,SKM
Anggota : Vita Angriani,SKM, Hj. Nurhikmawati,Ssi, Yeni kristina Wengku,SKM (Hen/Kar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *