PALU, Celebespos.com – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, mulai mempersiapkan pelaksanaan perkuliahan yang berlangsung secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat, di kampus dua di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
“Iya benar, kami telah rapat perdana pelaksanaan membahas Pertemuan Tatap Muka (PTM) langsung yang melibatkan wakil-wakil dekan bidang akademik di semua fakultas,“ Ucap Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Datokarama Palu, Prof Abidin Djafar, di Sigi, Kamis, (16/9/2021).
Prof. Abidin Djafar mengemukakan pelaksanaan PTM langsung dilaksanakan dengan merujuk pada ketentuan perundang-undangan yang diterbitkan oleh pemerintah pusat, salah satunya yakni edaran Kementerian Agama.
Dirinya menerangkan, sesuai ketentuan dari Kementerian Agama bahwa PTM langsung yang dilakukan secara terbatas, untuk wilayah level satu dan dua, PTM dilakukan 50 persen.
Sementara untuk level tiga dan empat, maka PTM langsung dilakukan dengan jumlah 25 persen peserta yang hadir dalam ruangan kelas belajar.
“Jadi, 50 persen dan 25 persen yaitu berdasarkan jumlah mahasiswa dalam satu kelas. Misalnya kalau jumlah mahasiswa satu kelas 40 orang, maka 50 persen atau 25 dari jumlah tersebut,“ ujarnya.
Dengan begitu, maka perkuliahan tatap muka langsung di kampus dua di Sigi, menghadirkan 50 persen mahasiswa setiap ruang kelas belajar.
Prof. Abidin juga menerangkan bahwa syarat lain yang ditekankan oleh pemerintah dalam pelaksanaan PTM langsung secara terbatas yakni, dosen dan mahasiswa dipastikan telah divaksin.
Selain itu, menyediakan sarana pencegahan COVID-19 seperti cuci tangan, masker dan alat pengukur suhu tubuh, serta pengaturan tempat duduk.
Prof Abidin mengatakan bahwa UIN Datokarama Palu siap menyelenggarakan perkuliahan tatap muka langsung, yang dilaksanakan dengan menghadirkan mahasiswa secara terbatas untuk kampus satu di Kota Palu dan kampus dua di Kabupaten Sigi.
Berkaitan dengan itu, Kabag Perencanaan UIN Datokarama Palu Ahdar mengemukakan semua sarpras yang terbangun di kampus dua, melalui skema pembiayaannya berasal dari SBSN dengan total keseluruhan 72 kelas.
“Namun rusak 24 kelas atau dua gedung rusak karena terdampak gempa 28 September 2018, sehingga yang bisa digunakan tersisa 48 kelas“. Ungkap, Ahdar.
Ahdar menyebut 48 kelas yang saat ini ada di kampus dua di Desa Pombewe, Kabupaten Sigi, bisa digunakan oleh 1.440 mahasiswa. (Kar)