BERITA

Sesba Anas Yalitoba : Program P2L Bertujuan Bantu Perekonomian Kelompok Wanita Tani

873
×

Sesba Anas Yalitoba : Program P2L Bertujuan Bantu Perekonomian Kelompok Wanita Tani

Sebarkan artikel ini

SIGI, Celebespos.com – Adanya potensi hasil pertanian perdesaan di desa Maku dan Potoya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Propinsi Sulawesi Tengah perlu disikapi dengan suatu kegiatan yang melibatkan perempuan dalam memanfaatkan hasil pertanian dan mengelola lingkungan sekitar melalui kelompok wanita tani (KWT).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peranan anggota KWT dalam perekonomian desa tersebut. Kegiatan
ini dilakukan dengan metode observasi. Metode observasi secara langsung kepada masyarakat desa untuk memperoleh informasi mengenai pertanian, hasil pertanian hingga pemasaran hasil
pertanian tersebut di dua desa ini, serta memperoleh informasi mengenai kelompok wanita tani.

Seperti halnya disampaikan Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Dr. H. Anas Yalitoba, S.Sos.,MM dalam agenda kunjungan pada Kelompok Wanita Tani desa Maku dan Potoya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Propinsi Sulawesi Tengah, Sabtu siang, (22/5/2021) waktu setempat,

“Saya berharap kepada teman – teman unsur pemerintah daerah yang menangani pertanian kiranya selalu intens dalam hal selalu berkoordinasi banyak termasuk dengan seluruh masyarakat,“ ujar Sekretaris BKP Kementan RI, AYL dihadapan Ibu-ibu Kelompok Wanita Tani itu.

Sebagai bagian dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) RI, Sesba Ketahanan Pangan Kementan RI itu menyampaikan beberapa tugas pokok, salah satunya program pekarangan pangan lestari (P2L) yang bertujuan memberdayakan ibu-ibu didesa yang belum memiliki aktifitas tertentu dengan dibuatkan satu kelompok yang bermanfaat, teristimewa bisa membantu perekonomian dari rumah tangganya dalam memenuhi kebutuhannya yakni Kelompok Wanita Tani (KWT)

Program ini tentunya diharapkan harus berkelanjutan, “Diharapkan pada ibu-ibu KWT, apa yang disampaikan oleh penyuluh, kiranya harus diikuti. Artinya ini harus tetap berkelanjutan sampai bisa mandiri karena ini bagian dari pendapatan ibu-ibu,“ pesannya

Selain itu, kata Anas, Menteri Pertanian RI juga mengimbau agar program ini tidak hanya sampai disitu saja, melainkan para ibu-ibu ini bisa didorong untuk keuntungan yang lebih besar dengan konsep-konsep penjualan bibit, menyediakan jasa bagi penjual taman dan beberapa konsep itulah menjadikan sumber pendapatan kelompok.

“Kami dari pertanian berharap kedepannya, KWT ini bisa jadi kelompok yang produktif yang bisa membantu kebutuhan keluarga rumah tangga dan diharapkan kepada ketua kelompok untuk melakukan pembinaan dengan baik di satu sisi harus diiringi juga dengan doa,“ terangnya

Agenda kunjungan kali ini, rangkaikan dengan penanaman bibit rica dan penyerahan secara simbolis bibit bonsai buah kelapa yang disaksikan oleh tim teknis Dinas Ketahanan Pangan Propinsi Sulawesi Tengah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sigi, Rahmad Iqbal Nurkhalis, aparat desa setempat dan para ibu-ibu Kelompok Wanita Tani.(Kar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *