KESEHATAN

Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penanganan Stunting Kabupaten Sigi Tahun 2020

938
×

Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penanganan Stunting Kabupaten Sigi Tahun 2020

Sebarkan artikel ini

SIGI – Celebespos.com Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) bertujuan untuk mempercepat pencegahan stunting dalam kerangka kebijakan dan institusi yang ada. Strategi Nasional ini terdiri dari 5 (lima) pilar, dimana pilar ke-3 yaitu Konvergensi Program Pusat, Daerah, dan Desa. Bertujuan untuk memperkuat konvergensi melalui koordinasi dan konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah dan desa demi mencapai tujuan pilar ke-3 tersebut.

Strategi Nasional memuat wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten, yakni Mengoordinasikan pelibatan institusi non-pemerintah untuk mendukung Aksi Konvergensi/ Integrasi percepatan pencegahan stunting.

Membantu tugas Kementerian Dalam Negeri untuk melaksanakan penilaian kinerja kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pencegahan stunting, termasuk memberikan umpan balik serta penghargaan kepada kabupaten/kota sesuai kapasitas provinsi yang bersangkutan.

Terkait hal itu, Pjs. Bupati Sigi Sisliandy, S.STP.,M.Si yang didampingi oleh Sekab Sigi Muh. Basir, SE.,MP, Tim Panelis aksi penurunan stunting yang diketuai oleh Huriah Hasanuddin Atjo, Tim Peninjau dari Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Kadis PMD Kabupaten Sigi, Kadis Sosial Kabupaten Sigi, Kadis Dukcapil Kabupaten Sigi, dan Kadis DP3A Kabupaten Sigi serta Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi dr.Rika F. Sakaruddin, menghadiri kegiatan pelaksanaan penilaian kinerja aksi penurunan stunting Kab/Kota Se Sulawesi Tengah Tahun 2020. Bertempat di posko Stunting (Klinik Gusdur) Desa Tulo, Kec.Dolo, Kab.Sigi, Rabu (30/9/2020).

Dalam sambutannya saat membuka acara, Pjs. Bupati Sigi mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak terkait, dimana untuk saat ini Kabupaten Sigi mendapatkan kesempatan untuk dinilai dan selanjutnya ditahun depan Kabupaten Sigi akan fokus juga direncana aksi 5-8.

Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi hadir dan tetap mendukung untuk penuntasan kegiatan ini sampai dengan kedelapan (ke-8) nanti di Tahun depan. Ia berharap apabila aksi ini sampai dengan yang ke-8, di Tahun 2021/2022 kita mampu menekan kondisi ini.

Saat pemaparan, Pjs. Bupati Sigi juga menyampaikan terkait gambaran umum Kabupaten Sigi, Visi – Misi Kabupaten Sigi, Program prioritas Pemerintah Kabupaten Sigi, Indeks pembangunan manusia Kabupaten Sigi, pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan Kabupaten Sigi, umur harapan hidup Kabupaten Sigi, kondisi stunting di Kabupaten Sigi untuk Tahun 2020, serta Lokus Stunting Nasional Kabupaten Sigi ada di 100 Kabupaten/Kota fokus percepatan penurunan stunting.

“Lokus stunting Kabupaten Sigi Tahun 2020 berada di enam (6) Kecamatan yaitu Marawola Barat, Pipikoro, Kulawi, Dolo, Lindu, dan Tanambulava,” ujar Sisliandy saat pemaparan

Selanjutnya, Ia juga memaparkan tentang kebijakan pembangunan yang merupakan program percepatan unggulan Daerah yang tertuang dalam RPJMD.

“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi tetap mendukung semua program yang mengarah kepada pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. Saya berharap stunting akan bisa dituntaskan bersama.” Terangnya.

Senada hal itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi Rika F. Sakaruddin dalam pemaparannya menyatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah mengetahui kinerja tiap-tiap Kecamatan baik itu dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui aksi konvergensi terintegrasi.

Lanjut, Intervensi stunting terdiri atas 5 pilar dan 8 aksi konvergensi. “Untuk tahun ini merupakan tahun pertama kabupaten sigi menyelesaikan aksi 1-4, analisa situasi, rencana kegiatan, rembug stunting, hingga perbup kewenangan desa,” tambahnya

Adanya upaya pencegahan stunting melalui keterpaduan lintas sektor dan antar tingkat pemerintahan. “Disinilah diperlukan intervensi, perhatian dan kehadiran pemerintah daerah di tengah – tengah masyarakat untuk memberikan asistensi, edukasi dan advokasi kepada masyarakat untuk sadar arti pentingnya pemahaman dalam memenuhi gizi spesifik dan sensitif.” tutupnya (Kar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *