BANGGAI – Progres ataupun tindak lanjut penyelesaian rehabilitasi bangunan ruang kepala sekolah, wakil kepala sekolah, tata usaha, ruang guru dan tiga bangunan rombongan belajar, sampai saat ini masih menunggu surat Berita Acara Serah Terima (BAST) dari Direktorat Pembinaan SMA Kementrian Pendidikan pusat.
Jika surat BAST dari Direktorat Pembinaan SMA pusat telah dikirim ke pihak SMA Negeri 1 Luwuk Kabupaten Banggai, maka proyek rehabilitasi bangunan kantor dan rombel jelas sudah dikategorikan clear/selesai baik dari segi realisasi fisik, anggaran maupun pertanggung jawaban administrasi.
Kepala SMA Negeri 1 Luwuk Muh. Samsir yang dikonfirmasi wartawan media online inovasinews.net Selasa (21/4) di bangunan kantor sementara menyampaikan, secara prosedur pengelola dan penanggung jawab proyek rehabilitasi bangunan kantor dan rombel di sekolah ini masih dipegang oleh mantan kepsek Faika Alsan, S.Pd, M.Pd yang kini sudah menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Kecamatan Batui.
Proyek rehabilitasi bangunan kantor dan rombel SMAN 1 Luwuk dibanderol dengan nominal sekitar Rp. 2 miliar. Walaupun dari segi persentase fisik proyek rehabilitasi ini realitasnya belum rampung 100 % di lapangan, akan tetapi dari segi administrasi pihak Inspektorat pusat telah melakukan pemeriksaan di lapangan.
Dan hasil pemeriksaan Inspektorat pusat, volume pekerjaan fisik bangunan walaupun belum rampung namun kalkulasi total anggaran Rp. 2 miliar dan volume pekerjaan malahan dinyatakan melebihi progres yang tertuang didalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB), dan danggap clear ataupun tidak ada lagi masalah tinggal menunggu Berita Acara Serah Terima.
“Memang didalam estimasi/perkiraan total anggaran yang dibutuhkan sampai pada tahap finishing (penyelesaian) rehab bangunan kantor dan rombel SMAN 1 Luwuk adalah sekitar Rp. 3,5 miliar. Berarti pada tahap perampungan kedepan masih dibutuhkan kembali kucuran dana Rp. 1,5 miliar,” ucap kepsek.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan Direktorat Pembinaan SMA Kementrian Pendidikan pusat, memang ada arahan perampungan rehab proyek ini bisa disiasati melalui sumbangan pihak lain dan komite. Sehingga dirinya selaku kepsek dan pengurus komite tengah berupaya semaksimal mungkin mencari solusi minimal bangunan yang ada bisa sampai pada fase bisa segera digunakan.
Alternatif lainnya untuk sumber pendanaan perampungan bangunan ini, pihak Direktorat Pembinaan SMA Kementrian Pendidikan pusat sebenarnya masih berpeluang melakukan kembali intervensi pengalokasian anggaran namun menunggu di postur APBNP. Dengan situasional darurat wabah covid 19 (virus corona) seperti sekarang ini, kita tinggal menunggu perkembangan selanjutnya, tandas Samsir. *Gillang/Chikal