BERITA

Bupati Morut Bersama Istri Gunakan Sepeda Motor Kunjungi Desa Ululaa

548
×

Bupati Morut Bersama Istri Gunakan Sepeda Motor Kunjungi Desa Ululaa

Sebarkan artikel ini

MOROWALI UTARA, Celebespos.com – Untuk pertama kalinya, Bupati Morowali Utara (Morut), Delis J. Hehi dan Ketua Tim Penggerak PKK, Febriyanthi Hongkiriwang, mengunjungi Desa Ululaa, Kecamatan Petasia Barat, melewati jalur darat menggunakan sepeda motor pada, Selasa (26/10/2022).

Kali ini, Bupati Delis mengendarai sendiri sepeda motor bebek warna merah dengan membonceng istrinya Feby Dj Hehi yang baru dikukuhkan menjadi Bunda Peduli Stunting Morut tersebut.

Tak hanya itu, perjalanan kepala daerah bersama ibu itu diiringi rombongan lainnya yang dikendarai para pejabat terkait seperti, Kadis PU, Destuber Matoori dan Camat Petasia Barat, Man Lauo.

Titik star dimulai dari Desa Togo sekitar pukul 10.00 Wita dengan jarak tempuh sekitar 45 menit dengan melewati areal persawahan dan perkebunan warga yang pada umumnya merupakan tanah datar.

“Kalau musim hujan, jalan ini tidak bisa dilewati karena berlumpur bahkan tergenang air,“ kata Man Lauo, Camat Petasia Barat.

Saat memberikan sambutan pada acara peresmian TK-PAUD Ibunda Desa Ululaa, Bupati Delis didampingi Bunda PAUD Morut, Febriyanthi mengemukakan bahwa, jalan darat Togo-Ululaa akan mulai ditangani tahun anggaran 2023 mendatang.

“Saya sudah perintahkan Kadis PU supaya hitung bae-bae anggarannya karena mulai tahun depan, jalan ini akan kita tangani. Yang paling utama dulu adalah menangani jembatan-jembatan,“ ujar Delis.

Sementara itu, terkait pembangunan masjid Ululaa, Bupati Delis menyatakan, akan membantu 200 semen untuk masjid tersebut.

Disatu sisi, Kadis PUPR Morut, Destuber Matoori menjelaskan, ada dua prioritas alokasi anggaran penanganan jalur ini pada 2023 yakni fokus pada badan jalan Korongkama-Ululaa dan pembangunan jembatan/box culvert pada ruas Togo-Ululaa.

Kades Ululaa, Suardin Tedengki pun menyambut gembira atas perhatian Pemkab Morut dalam membuka isolasi Desa Ululaa sehingga ke depan, transportasi dari dan ke desa itu tidak bergantung lagi pada perahu bermesin.

“Selain waktu tempuhnya cukup lama, bisa capai dua jam dari desa Tiu, Ibu Kota Kecamatan, kapasitas angkut perahu bermesin juga sangat terbatas. Sedangkan dengan jalan darat, waktu tempuh hanya sekitar 1 jam,“ papar Kades Suardin.(MCDD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *