PALU, Celebespos.com – Di September ceria tahun 2022 kali ini, Rumah Sakit Madani Palu kembali bekerjasama dengan Smile Train, Yayasan Pusat Pelayanan Paripurna Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit (P4CBL), Persatuan Dokter Anastesi dan Persatuan Dokter Ahli Bedah Mulut menyelenggarakan bakti sosial operasi bibir sumbing dan celah langit-langit.
Ketua TP-PKK Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Vera Rompas Mastura, membuka secara resmi dimulainya kegiatan sosial itu. Bertempat di Aula RS Madani Palu, Jumat (16/9/2022) pagi.
Bakti sosial ini sebagai upaya agar penderita kelainan celah bibir dan langit-langit dapat bangkit dan memiliki kepercayaan diri di tengah masyarakat pada umumnya.
“Ini merupakan pesan senyum Sulawesi di September ceria. Dan kebetulan tanggal 9 September kemarin saya berulang tahun,“ kata Ketua TP-PKK, Vera Rompas Mastura saat menyampaikan pesan pembuka.
Vera mengemukakan, dirinya sangat bersyukur hadir diantara para medis yang berjiwa sosial membantu para pasien yang membutuhkan pertolongan melalui bakti sosial operasi bibir sumbing dan celah langit.
“Apresiasi setinggi-tingginya dan penghargaan pada pihak yayasan P4CBL dan rekan-rekan perawat (dokter) serta steakholder terkait lainnya yang telah membantu mensukseskan kegiatan ini. Semoga apa yang anda-anda lakukan menjadi ladang amal di hari kelak kemudian. Harapannya, semoga anak-anak ku yang di operasi bisa kembali senyum ceria. Kuatkan dirimu dan tetap semangat dan jangan takut di operasi,“ pesannya.
Terpisah, Direktur RS Madani Palu, dr. Nirwansyah Parampasi saat diwawancarai media ini menyampaikan, ucapan terima kasih mereka selaku dari pihak rumah sakit pada yayasan P4CBL, karena bisa memberi manfaat untuk masyarakat yang ada diwilayah Sulawesi Tengah.
Komplikasi dari bibir sumbing, kata Om Dokter sapaan akrab Dirut RS Madani Palu itu, jika tidak diatasi selain gangguan pertumbuhan, yakni akan memunculkan dampak stigma (bahan lelucon di masyarakat) yang selanjutnya pihak bersangkutan akan selalu mengurung diri.
Dalam operasi bibir sumbing kali ini, masih kata dia, tedapat tiga kasus dalam satu pasien, antara lain bibir, rahang dan langit-langit pasien.
“Kami kalau dengan pihak yayasan ini kerjannya dipastikan harus tuntas, bukan hanya di operasi saja tetapi harus kami kawal hingga masa pemulihan dengan jangka waktu itu sekitar 6 bulan,“ ujar dr. Nirwansyah.
Kegiatan operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis ini diharapkan dapat bermanfaat karena memang diketahui diluar sana biayanya agak besar, “Apalagi kalau masyarakat yang tidak mempunyai asuransi dan bayar sendiri, dana yang disiapkan itu kisaran 7 hingga 10 juta per kali operasi,“ ungkapnya.
Om Dokter pun menambahkan, target pasien yang akan di operasi berjumlah 10 orang, hanya saja pasien yang lain kondisinya kurang fit karena melalui pemeriksaan screaning terlebih dahulu, olehnya hanya terdapat 4 orang pasien yang bisa di operasi.
“Insyaallah kami akan buat lagi kedepan dengan tetap akan bekerjasama dengan Smile Train, P4CBL, Persatuan Dokter Anastesi, Persatuan Dokter Ahli Bedah Mulut,“ imbuhnya lagi.
“Adapun usia paling bagus pasien saat menjalani operasi bibir sumbing dan langit-langit ini adalah pasien berusia bayi dengan umur 5 – 6 bulan,“. terangnya.
Untuk diketahui, bibir sumbing merupakan kondisi kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah atau belahan pada bibir bagian atas. Celah tersebut bisa terdapat di tengah, kanan, atau kiri bibir. Selain di bibir atas, sumbing juga bisa terjadi pada langit-langit mulut, kondisi ini biasa disebut dengan langit-langit sumbing. Penyebab bibir sumbing tersebut berkaitan dengan keturunan, perkawinan keluarga dekat, kekurangan gizi, infeksi saat kehamilan dan lainnya. Namun yang pasti terdapat gangguan penyatuan bibir, gusi, atau langit-langit saat kehamilan trisemester pertama. (Kar)
