OLAHRAGA

Pembinaan Atlet Bulutangkis Sulteng Harus Libatkan Semua Unsur Teknis Untuk Membentuk Mental

1044
×

Pembinaan Atlet Bulutangkis Sulteng Harus Libatkan Semua Unsur Teknis Untuk Membentuk Mental

Sebarkan artikel ini

PALU, Celebespos.com – Sekretaris Jenderal PBSI, M. Fadil Imran melantik Pengurus PBSI Provinsi Sulawesi Tengah periode 2021-2025, Minggu (29/5/2022) pagi.

Pelantikan PBSI Sulteng yang dipimpin Gufran Ahmad dilaksanakan outdoor dikemas dengan Badminton Fun Day di Jalan Samratulangi, Kota Palu tersebut.

Hadir dalam pelantikan Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, Ketua Umum KONI Sulteng, Ketua Harian PP PBSI, Alex Tirta, Wakapolda Sulteng, Brigjend Pol Hery Santoso, Kapolres Palu, Kombes Pol Barliansyah, Pimpinan DPRD Sulteng, serta Ketua Pengurus Provinsi induk olahraga Sulteng.

Dalam sambutannya, Fadil Imran yang menjabat Kapolda Metro Jaya sependapat dengan yang dikatakan Ketua Umum KONI Sulteng, M. Nizar Rahmatu, Gubernur Sulteng, Rasdy Mastura dan Ketua Umum PBSI Sulteng, Gufran Ahmad terkait pembinaan atlet bulutangkis khususnya di luar Pulau Jawa.

Atlet bulutangkis luar Jawa akan sulit berkembang jika hanya eksis di daerah asal.

“Benar apa yang disampaikan Pak Gufran dan Ketua KONI. Kita bisa nitip anak remaja setelah melakukan beberapa kegiatan-kegiatan pembinaan disini, kemudian bisa digeser eksis ke Cibinong. Sumber biayanya dari mana, bisa mendapatkan CSR dari perusahaan-perusahaan besar, saya kira bisa itu dan sangat mungkin itu terjadi,“ imbuh Fadil.

Fadil mengatakan, dalam beberapa kesempatan di PBSI Pusat, pembinaan memang teknis yang menjadi kunci dan harus berkelanjutan. Karena dalam pembinaan ada elemen pelatih dan kepelatihan.

“Ada elemen kepelatihan yang memang tidak akan bisa maju dan berkembang kalau dia hanya di tempat asal yang eksperensialnya (pengalaman) rendah. Kalau dia eksis di Jaya Raya, di PB Djarum memang mereka ini pelatihnya sudah memiliki sejarah yang cukup panjang,“ ujar Fadil.

Menurutnya, pembinaan atlet bulutangkis sangat kompleks yang harus melibatkan semua unsur teknis dari latihan, pelatih, pengalaman bertanding yang membentuk mental.

“Badminton itu memang ada faktor mental dan teknis. Saya berharap PBSI Sulteng dapat melahirkan atlet badminton unggul melalui kombinasi silang antara bibit yang dibina oleh PBSI dan pengusaha, lalu disambut klub besar yang ada di sana (Jawa), tapi jangan pindah KTP,“ sebutnya.

Fadil melihat, peluang terbuka lebar saat melihat kegiatan fun day yang diikuti atlet usia dini (11 tahun), anak-anak (13 tahun), pemula (15 tahun) dan remaja (17 tahunl dan taruna (19 tahun).

“Atlet taruna yang saya liat sudah banyak. Kesempatan pertama Pak Gufran di Kepengurusan PBSI. Ini ajang pembuktian Pengurus PBSI Sulawesi Tengah sebagaimana yang diharapkan Bapak Gubernur Sulteng,“ katanya lagi.

Fadil pun siap menggelar ivent kejuaraan bulutangkis di Kota Palu memperebutkan Piala F1 (Fadil Imran).

Piala F1 mempertandingkan kelompok umur dari atlet usia dini (11 tahun), anak-anak (13 tahun), pemula (15 tahun) dan remaja (17 tahunl dan taruna (19 tahun).

“Saya juga siap membuat turnamen bulutangkis di sini, piala atas nama saya,“ bebernya dihadap tamu undangan.

Piala F1 telah dibuat di beberapa Kota di Pulau Jawa diantaranya Tangerang, Surabaya, Sragen, Madiun dan Banten. Semua bonus sumbangsi oleh Fadil sendiri.

Turnamen bulutangkis kelompok umur tidak perlu berhadiah sangat besar.

“Di Sragen, di Surabaya saya bikin. Hadiahnya tidak besar-besar tapi dia bangga dapat sertifikat itu. Apalagi yang tanda tangan Pak Sekjen. Hadiahnya kecil juara 1 Rp. 3 juta, juara 2 Rp. 2 juta, tapi anak-anak ini dia punya kebanggaan dapat piala, jangan terlalu berpikir hadiahnya harus mewah,“ ujar alumni SMPN 1 Palu ini.

Disamping itu, kata dia, akan siap mendatangkan pemain pelatnas maupun eks pelatnas ke Palu.

“Kalau perlu saya datangkan dari pelatnas eksibisi ke Palu supaya bisa melakukan coaching clinic, bisa melakukan meet and greet, supaya anak-anak semangat. Ginting dari mana sih profilnya, Jojo gimana sih, Kevin, Gideon seperti apa sih,“ bebernya.

Ia pun mengungkapkan besar di Palu dan mengenal cukup baik Kota Palu tempo dulu. Alumni SDN 7 Lolu Palu ini pun siap mencurahkan tenaga dan pikiran untuk bulutangkis Sulawesi Tengah.

“Ini bentuk kecintaan saya terhadap Sulawesi Tengah. Langsung saya kasih tunai, silakan Pak Gufran atur kapan pelaksanaannya. Kalau mereka kosong tidak ada jadwal, saya kirim ke Palu“. pintanya.

Sekjen PBSI Fadil Imran itu juga meminta pengurus PBSI Sulteng melibatkan berbagai pihak menyelenggarakan kompetisi bulutangkis khususnya kelompok umur.

Seperti halnya dilakukan Sekjen membuat kejuaraan F1 Cup alias Fadil Imran Cup, PBSI juga bisa merangkul Dandim, Kapolres membuat Dandim Cup atau Kapolres Cup.

Antara Pulau Sumatera, Kalimantan hingga Papua, Pulau Sulawesi termasuk Sulteng gudangnya atlet luar Jawa. Namun tak muncul lantaran kompetisi yang kurang.

“Karena wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku itu gudangnya atlet di luar Jawa. Banyak atlet dari Sulawesi Tengah antara lain Lili Tampi dari Sulawesi. Karena tidak menutup kemungkinan di Palu ini banyak seperti Lili Tampi, ada di Biromaru, Palolo, Kulawi Parigi di sana banyak tersembunyi“. terangnya. (Kar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *