SIGI, Celebespos.com – Mengacu kepada hasil pertama dalam proposal yaitu peningkatan kapasitas daerah, yang dalam hal ini ADRA Indonesia yang bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Sigi, dalam rangka mendukung penyusunan Dokumen Rencana Kontingensi.
Adapun Tim Penyusun Dokumen Renkon sudah
terbentuk yang kemudian ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati.
Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana sebagai turunan dari Undang – Undang Penanggulangan Bencana No 24 Tahun 2007 menyatakan pentingnya rencana kontinjensi disusun untuk memberikan arah dan panduan dalam operasi tanggap darurat ketika bencana terjadi. Sejalan juga dengan amanat UU PB No 24 tahun 2007 tentang perbaikan sistem penanggulangan bencana pada setiap tingkatan baik Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, bahkan di tingkat masyarakat.
Olehnya itu, untuk percepatan perbaikan sistem tersebut, Pemerintah dengan dukungan kuat DPR RI melalui BNPB memberikan prioritas peningkatan kelembagaan penanggulangan bencana di daerah melalui kegiatan Penyusunan Rencana Kontinjensi.
Rencana kontingensi memastikan warga dalam menyelamatkan diri, serta mendapatkan hak-hak dasar serta upaya untuk memulihkan kembali kehidupan dan penghidupannya secara mandiri.
Masyarakat sangat perlu mempunyai modalitas pengetahuan risiko yang benar dan rencana-rencana kesiapan yang memadai dan disepakati bersama untuk mengantisipasi kemungkinan kejadian bencana.
Kontingensi yaitu suatu kondisi yang bisa terjadi, tetapi belum tentu benar-benar terjadi. Perencanaan kontinjensi merupakan suatu upaya untuk merencanakan sesuatu peristiwa yang mungkin terjadi, tetapi tidak menutup kemungkinan peristiwa itu tidak akan terjadi.
Adanya unsur ketidakpastian, maka diperlukan suatu perencanaan untuk mengurangi akibat yang mungkin terjadi (BNPB, Panduan Perencanaan Kontingensi, 2011). Rencana Kontingensi disusun untuk satu ancaman dan kemungkinan ancaman ikutan bila ada.
Penentuan ancaman yang diprioritaskan dilakukan dengan menilai bobot pada
Kemungkinan kejadian dan/atau skala dampak. Rencana Kontingensi disusun untuk satu periode kurun waktu yang telah disepakati. Perencanaan kontingensi menggunakan asumsi skenario dan dampak yang disepakati.
Beberapa butir penting bahwa perencanaan kontingensi antara lain, dilakukan sebelum keadaan darurat berupa proses perencanaan ke depan, lebih merupakan proses daripada menghasilkan dokumen, merupakan suatu proses partisipasi membangun kesepakatan skenario dan tujuan yang akan diambil, merupakan suatu kesiapan untuk tanggap darurat dengan menentukan langkah dan sistem penanganan yang akan diambil sebelum keadaan darurat terjadi, kemudian mencakup upaya-upaya pencegahan risiko yang lebih tinggi, aktivasi dari perencanaan kontingensi beralih ke rencana operasi tanggap darurat dan yang selanjutnya rencana kontingensi memetakan sumber daya yang dimiliki untuk melakukan tanggap darurat.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang sama dalam konsep dasar dalam satu pemikiran untuk menyusun rencana kontingensi tersebut. Harapannya, ilmu yang didapatkan dalam rencana lokalatih ini akan bisa diterapkan dalam penyusunan Draft Nol rencana kontingensi banjir Kabupaten Sigi,” Demikian disampaikan, Koordinator Regency Locally Led Disaster Preparedness and Protectio (LLDPP) Sigi, Ayang Susatya pada media ini, dalam acara pelatihan bagi tim penyusun rencana kontingensi banjir Kabupaten Sigi, yang berlangsung di Aula Cafe D’Qalbu, Kantor Dinas Koperasi & UMKM Kab. Sigi, Selasa, (16/2/2021).
Kabupaten Sigi memang meminta ancaman yang dibuat didalam kontingensi ini adalah terkait dengan banjir, meskipun ada 7 potensi ancaman yang ada di Kabupaten Sigi, Kata Ayang, pihaknya dari ADRA saat ini mendampingi kontingensi banjir yang harapannya setelah lokalatih tanggal 16-19 Februari 2021 ini, akan bisa dikerjakan oleh tim penyusun bersama dengan ADRA yang mungkin akan diperbantukan dalam pembuatan dokumen,
“Estimasi pembuatan dokumen ini nanti akan memakan waktu kurang lebih 3 – 4 bulan pengerjaan. Dan nanti setelah itu, akan menjadi dokumen final yang selanjutnya akan kita uji publikan, sehingga kita dapat masukan dari beberapa steakholder yang ada, sehingga dokumen ini akan menjadi lebih konfrehensip yang lengkap dan bisa di aplikasi pada saat bencana yang kita saat terjadi. Dan harapan kita tidak seperti itu. Selepas kegiatan kontingensi, kalau sudah selesai, maka dokumen kontingensi ini akan coba kita simulasikan didalam masyarakat, apakah itu dilevel Kabupaten ataupun Desa,” Jelas, Ayang Susatya.
Terlebih, Project LLDPP ini juga di biayai oleh ECHO (European Union Civil Protection and Humanitarian Aid), “Selain itu, harapan kami, rencana kontingensi ini akan mengintegrasikan terkait situasi covid saat ini, artinya kalau kita bicara soal pengungsian, dimana kita berbicara pengungsian yang ideal pada saat situasi pandemi covid-19 seperti sekarang ini,” tandasnya.
Kegiatan yang dimulai hari ini itu, dibuka oleh Kepala BPBD Kab.Sigi, Asrul Repadjori dan LLDPP Project Manager, Aminuddin Magatani, yang ikuti pula oleh
Direktorat Kesiapsiagaan BNPB Pusat, Eny Supartini (Narasumber), Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Aljufri Palu, Nur Alim (Narasumber), Klaster Nasional Perlindungan Dan Pengungsian, Rinto Andriyono (Narasumber), Kadis PMD Sigi, Anwar, Kepala DPPPA Kab. Sigi, Siti Sudarmi, Plt. Kadis Kesehatan Kab. Sigi, Roland Franklin (Narasumber), Kaban P3D Kab. Sigi, Sutopo Sapto Condro (Narasumber), perwakilan OPD Kabupaten Sigi lainnya, Kabag Ops Lingkup Polres Sigi, Zulkifli, Perwira Penghubung Dandim 1306/Donggala, Tommy dan pihak BMKG Sulawesi Tengah serta undangan lainnya yang sempat hadir.
Adapun kegiatan tersebut nantinya, berlangsung selama 4 hari, yang dimulai pada Selasa 16 Februari 2021 hingga Jumat 19 Februari 2021. (Kar)