SIGI, Celebespos.com – Sehubungan dengan berakhirnya seluruh tahapan kegiatan dalam program-program ketahanan remaja pada masyarakat terdampak bencana di wilayah Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Sigi. Pemerintah Kabupaten Sigi bersama Unicef Indonesia melalui Yayasan Karampuang selaku fasilitator, menggelar acara Lokakarya Akhir Program, Evaluasi dan Pelembagaan Program tahun 2020. Bertempat di Ballroom, Villa Bukit Indah Doda, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Kamis (14/1/2021) waktu setempat.
Adapun pihak yang hadir dalam lokakarya kali ini antara lain, Kadis Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kab.Sigi, Siti Sudarmi, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Sigi, Kaimudin Ponulele, Kepala Dinas Kepedudukan dan Pencatatan Sipil Kab.Sigi, Pasobongan, Anggota Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab.Sigi Fraksi Bintang Kesejahteraan Sigi (Ketua PKS Kab.Sigi), Hikmah Ladjidji, Kabid E-Government Dinas Komunikasi Dan Informatika Kab.Sigi, Syarifuddin, Camat Sigi Biromaru, Ruslan, Camat Dolo, Suplain, Kades Soulowe, Kades Padende, Kades Loru, Kades Kabobona dan perwakilan peserta partisipasi remaja tiap-tiap desa serta perwakilan OPD lainnya lingkup Pemkab Sigi.
Ija Syahruni selaku Direktur Yayasan Karampuang dalam hasil wawancara mengatakan bahwa kegiatan ini sudah berjalan selama satu tahun di Sulawesi Tengah khususnya di tiga Kabupaten/Kota Intervensi yaitu Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala,
“Kita bekerja di beberapa program tentang bagaimana pemanfaatan data mikro di dalam proses perencanaan, pembangunan di desa maupun didaerah. Jadi pendataan dilakukan oleh masyarakat, khususnya didesa yang di SK kan oleh kepala desa,” sebutnya
Ija mengatakan kegiatan ini juga sebagai bentuk gerakan sosial sehingga masyarakat tahu apa yang menjadi pokok permasalahan sehingga mereka mencari solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Merujuk kepada gerakan kembali bersekolah, menurut Dirut Yayasan Karampuang itu, berdasarkan data SIPBM terdapat 96 anak di Kab.Sigi yang dikategorikan putus sekolah atau tidak lanjut bersekolah, “Diantarannya didesa Kabobona, Loru, Soulowe dan Padende. Diharapkan anak-anak yang dikembalikan ke sekolah ini bisa terpantau oleh pemerintah setempat, kemudian juga memastikan mereka mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP/PIP), Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai upaya dukungan terhadap keluarga yang miskin atau yang kurang mampu untuk diringankan bebannya dalam hal pendidikan,” ujarnya
Selanjutnya, memonitoring situasi anak-anak disekolah, apakah mereka mampu beradaptasi terhadap lingkungan sekolah atau tidak, “itu merupakan sistem yang coba kami advokasi kan kepemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan sehingga mereka bisa nyaman dan betah dalam lingkungan pendidikan,” ucap Ija
Berikutnya, Kata Ija Syahruni, Life Skill Education atau pendidikan kecakapan hidup yaitu dimana anak-anak ini akan dibekali dengan kemampuan empati, menggali kepercayaan diri, menggali potensi sehingga mereka bisa kenali masalah untuk mencari solusinya, “disini bukan hanya anak remaja saja tetapi juga ada guru, dimaksudkan agar metode pembelajaran ini bisa menyenangkan dan betah dalam lingkungan dunia pendidikan sekolah,” terangnya
Ditempat yang sama, Anleg DPRD Sigi dari Partai Keadilan Sejahtera, Hikmah Ladjidji memberikan beberapa catatan poin-poin penting dalam lokakarya kali ini diantaranya yang pertama yakni terkait 4 (empat) desa yang jadi percontohan pembuatan akte kelahiran gratis, pihaknya akan mereplikasi ke 176 desa yang lainnya yang ada di Kabupaten Sigi.
Kedua, mengenai pusat Data SIPBM yang berada di desa, agar bisa terinfokan ke masyarakat yang ada di tiap-tiap desa,
“Sumber data SIPBM inilah yang di jadikan dasar kebutuhan pelayanan masyarakat baik itu pendidikan, kesehatan dan sosial, agar diteruskan ke pihak yang berwenang, dalam hal ini OPD terkait juga sebagai bahan dasar dalam melakukan musrembang tingkat desa,” tuturnya
Anleg DPRD Sigi itu juga meminta agar melibatkan semua elemen, agar bisa saling bergandengan tangan dalam melakukan penjemputan data, pelayanan publik sehingga pihaknya bisa hadir sebagai Kabupaten yang siap bersaing dalam hal pelayanan dimasyarakat,
“Gerakan kembali Bersekolah agar secepat mungkin di galakkan pendataannya di 176 desa walau belum sepenuhnya seperti 4 desa percontohan, hingga memastikan anak-anak Sigi dari 0-18 tahun telah memiliki akte kelahiran yang mana, pembuatannya gratis dan bisa di akses di beberapa desa dan puskesmas serta rumah sakit yang telah di kerjasamakan bersama Dukcapil setempat,” Imbuhnya
Sementara Kabid E-Government Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Sigi, Syarifuddin menambahkan bahwa kegiatan kali ini sangatlah baik, dalam rangka pemberdayaan masyarakat dalam penyadaran pentingnya pendidikan.
Dimana, menurut Kabid E-Gov itu, peran masyarakat lebih ditingkatkan dalam keterlibatan kegiatan masyarakat khususnya kepedulian di dunia pendidikan dan anak remaja, “Kedepannya, diharapkan dukungan dari pemerintah untuk membuat kebijakan-kebijakan yang pro pada kegiatan seperti ini,” tutupnya (Kar)
SUMBER : BID. IKP / Diskominfo Sigi