Aristan-Wahyudin Kritisi Petahana, Perindo : H2P Teruji Hadapi Fitnah

oleh -675 Dilihat
SHARE :

PALU, Celebespos.com – KPU Kota Palu menggelar Debat Publik Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu Tahun 2020. Bertempat di Hotel Best Western Pluss Coco Palu, Selasa (27/10/2020).

Tampil sebagai moderator pada debat yang berlangsung selama 120 menit tersebut yakni Dr. Intam Kurnia, M.Si dengan tema yang diangkat ‘Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat’.

Setidaknya ada beberapa kritikan yang di lontarkan paslon penantang kepada petahana. Diantaranya Paslon nomor urut 1 Aristan – Wahyudin yang mengatakan bahwa ada ketidakpuasan penanganan bencana berdasarkan survei hingga 88 persen.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD Partai Perindo Kota Palu Andri Gultom menganggap kritikan Aristan – Wahyudin tidak mendasar, terkhusus soal survei dari lembaga yang mengatakan penanganan bencana lambat. Ia meminta agar survei itu diungkap ke publik, biar informasi itu tidak dikatakan sebagai hoax.

“Kita berharap pak Aristan menyampaikan secara detail survei yang dimaksud dalam debat. Biar masyarakat tidak menyampaikan informasi itu adalah hoax atau kebohongan,” kata Andri Gultom dimintai tanggapan oleh Celebespos.com.

Menurutnya, penanganan bencana di Palu sudah sangat maksimal dilakukan, bahkan hingga saat ini pembangunan hunian tetap, infrastruktur juga tengah digenjot, terkhusus pembebasan lahan yang telah selesai dilakukan oleh Pemerintah Kota Palu.

“Kritikan ini saya pikir tidak perlu ditanggapi berlebihan, karena memang pak Hidayat sangat teruji menghadapi kritikan, fitnah dan cacian, biarkan masyarakat yang menilai, ” ujarnya.

Angga Ahmad Rumu, selaku Ketua Tim Media Center H2P menyayangkan pernyataan paslon nomor urut 1 itu berkaitan dengan lari nya calon pemimpin saat bencana. Meski tidak menyebut nama pasangan calon, Angga menganggap bahwa pernyataan itu ditujukan kepada Hidayat sebagai petahana.

Angga mengaku, pernyataan itu adalah fitnah yang semestinya tidak dilontarkan di forum debat yang disaksikan langsung oleh ribuan pasang mata.

“Mestinya dalam proses debat menjadi penggalian dan pendalaman program masing-masing, bukan ajang dugaan dan kecurigaan pada pihak tertentu,” kata Angga yang ditemui usai nonton debat di Cafe DM, Selasa (27/9/2020).

Dalam debat seharusnya lebih pada penyampaian visi dan misi serta program keunggulan masing-masing paslon, bukan menyebar informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya.

Apalagi menurut Angga, saat musibah melanda Kota Palu, Hidayat selaku Walikota pada saat itu tidak pernah meninggalkan wilayah Palu. Bahkan di malam hari, lanjut, Angga, usai kejadian, Hidayat langsung berjibaku dan melakukan evakuasi terhadap korban-korban tsunami di Pantai Talise.

“Ini fakta dan ada videonya yang tidak bisa kita naifkan. Jika isu-isu murahan seperti ini terus dihembuskan, tetap juga tidak akan berpengaruh terhadap masyarakat. Karena masyarakat pun tahu sejauh mana upaya dan kerja keras baik Walikota maupun Wakil Walikota ketika itu,” terangnya(Kar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.